Selasa, 30 November 2010

49th Anniversary West Papua National Day

3 komentar
Atas nama WPNCL saya ucapkan SELAMAT MERAYAKAN HARI LAHIRNYA BINTANG KEJORA DAN ATRIBUT NASIONAL LAINNYA. Saya berharap agar apakah perorangan atau secara komunitas hari bersejarah ini dirayakan dengan aman. Hindarkanlah hal-hal yang bisa mengundang konflik dan kekerasan. Yang penting bangsa kita ingatkan dunia Internasional bahwa pada tanggal 1 Desember 1961 Pemerintah Kolonial Belanda menyetujui penggunaan lambang-lambang Nasional ini termasuk, Bendera Bintang Kejora, lagu nasional Hai Tanahku Papua, nama Bangsa Papua, nama Tanah Papua dan Court of Arms, Mambruk. West Papua sejak itu berada dalam 10 tahun agenda Dekolonisasi  yang akan berakhir dengan Kemerdekaan penuh pada tahun 1970. Mulai dari hari bersejarah itu dan seterusnya Bintang Kejora diberikan kehormatan yang sama dengan bendera negeri Belanda dan dikibarkan berdampingan. Kedua lagu nasional dari kedua bangsa itupun dinyanyikan sewaktu bendera-bendera ini dinaikkan pada upacara-upacara resmi. Semua ini terhenti karena New York Agreement. Selama masa perjuangan sampai hari ini dan seterusnya, Bendera Bintang Kejora dilihat dan dinilai oleh semua sebagai simbol jati diri Bangsa Papua, simbol perlawanan terhadap Kolonial Indonesia, simbol Kemerdekaan yang berarti Bangsa Papua memenuhi semua atribut kebangsaan dan Kenegaraan hanya belum ada kedaulatandan teristimewa lambang Persatuan Nasional dengan semboyan, ONE PEOPLE ONE SOUL (Satu Bangsa Satu Jiwa). Telah banyak Anak-anak Papua yang membela Bintang Kejora sampai napasnya yang terakhir, telah banyak yang masuk keluar penjara karna Bintang Kejora. Semuanya kita harus ingat pada hari bersejarah ini. Di berbagai tempat di semua benua, baik warga  Papua maupun simpatisan, hari ini diingatkan juga. Di Sydney Australia, Bintang Kejora akan dikibarkan pada 3 Balai Kota dari Local Government Council, Marrickville, Petershum dan Leichart. Bendera dari NSW State akan diturunkan dan diganti dengan Bintang Kejora. Tahun lalu (2009) dan tahun 2008 dimana saya turut menggerek bendera sama-sama dengan Major/Wali kota, Bintang Kejora dibiarkan berkibar satu hari. Dalam statement Wali Kota menyatakan bahwa sebagai tetangga dari Tanah dan Bangsa Papua, aksi ini kami ambil untuk menghormati Perjuangan mereka melawan penindasan dan ketidakadilan.

Kita semua doakan Perlindungan Tuhan pada hari bersejarah ini, 
SYUKUR BAGIMU TUHAN

Rex Rumakiek (Sekretaris Jendral)

Senin, 08 November 2010

Amerika Serikat Bertanggung Jawab Terhadap Konflik di Tanah Papua

0 komentar
ALIANSI MAHASISWA PAPUA (AMP)

SIARAN PERS

Amerika Serikat Bertanggung Jawab Terhadap Konflik di Tanah Papua

(JAKARTA, SENIN 08 November 2010) - Menyambut kedatangan Presiden Amerika Serikat, Barack Hussein Obama di Jakarta, ratusan mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) akan melakukan aksi demo secara damai dan mulai long march dari kantor Walhi, Jln. Tegal Parang Utara, No. 14 hingga kantor PT Freeport Indonesia, Plaza 89, Kuningan Jakarta, (09/11) mendatang.

Menurut ketua umum Aliansi Mahasiswa Papua, Rinto Kogoya, bahwa tujuan demo ini adalah meminta Amerika Serikat, dalam hal ini Presiden Barack Hussein Obama bertanggung jawab terhadap segala permasalahaan yang terjadi di tanah Papua, terutama masalah status Politik Bangsa Papua yang tidak jelas hingga kini.

Sabtu, 16 Oktober 2010

TURUT BERDUKA CITA

0 komentar

WEST PAPUA NATIONAL COALITION FOR LIBERATION

TURUT BERDUKA CITA

Kami pemimpin WPNCL dan OPM menyatakan turut berduka cita atas terpanggilnya Jenderal Zeth Jafet Rumkorem. Semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa.

Kami merasa kelihangan seorang pejuang yang sejati. Jasa-jasanya terhadap perjuangan  bangsa Papua Barat tidak dapat diukir dan dilupakan dari generasi ke generasi.

Selama hidupnya almarhum telah berbuat banyak untuk mempertahankan nilai-nilai kebangsaan bangsa Papua Barat dan meningkatkan upaya-upayanya untuk menegakan nilai-nilai tersebut. Sebagai pelopor deklarasi kemerdekaan Papua Barat, pada tgl 1 Juli 1971,  namanya akan terus dicatat dan dikenangkan dalam sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Papua Barat.

Almarhum juga tidak kalah dalam memperjuangkan persatuan dan kesatuan nasional di antara berbagai kelompok perjuangan. Almarhum telah meletakan satu dasar perjuangan yang kuat di mana upaya tersebut diteruskan oleh generasi muda Papua Barat pada masa kini.

Selamat jalan kawan seperjuangan.

Bagi anggota-anggota keluarga yang ditinggalkan, kami berdoa agar Tuhan memperkuat iman dan meningkatkan semangat perjuangan pembebasan nasional Papua Barat.

Atas nama pimpinan WPNCL dan OPM,

Brigadir Jenderal Hans Richard Joweni (Ketua Kongres)
Dr. Otto Ondawame (Wakil Ketua Kongres)
Rex Rumakiek (Sekretaris Jendral)
Dr. Clemens Runawery (Kepala Misi Regional Pasific)
Andy Ayamiseba (Kepala Misi Vanuatu)
John Tekwie (Kepala Misi Papua New Guinea)
Brigadir Jenderal Nicolaus Ipo Hau (Sekretaris Dewan Militer Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat)
Seluruh Anggota WPNCL

Rabu, 13 Oktober 2010

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN)

0 komentar
9th Session of the UN Permanent Forum on Indigenous Issues
New York, 19-30 April 2010
Agenda Item 4: Human Rights

Statement by:
Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN)

Endorsed by
  1. Asia Indigenous Peoples Pact (AIPP);
  2. Asia Indigenous Women Network (AIWN);
  3. Asia Pacific Indigenous Youth Network (APIYN);
  4. Chin Human Rights Organization;
  5. Dewan Adat Papua;
  6. Indigenous Peoples Foundation for Education and Environment, Thailand;
  7. Kapaeeng Foundation, Bangladesh;
  8. Nepal Federation of Indigenous Nationalities (NEFIN;
  9. Magar Studies Center, Nepal;
  10. Forum for Rural Women Ardency Development, Nepal;
  11. TEBTEBBA Foundation, Philippines;
  12. Saptakoshi Sahara Kendra, Nepal;
  13. Naga Peoples Movement for Human Rights, Northeast India;
  14. Nepal Indigenous Nationalities Preservation Association, Nepal;
  15. Bahing Kirat Mulukhim, Nepal;
  16. Adivasi Vijaya Samajic Sanstha, India;
  17. Greater Sylhet Indigenous Peoples Forum, Bangladesh;
  18. Cambodia Indigenous Youth Association, Cambodia;
  19. Indigenous Rights Activist Member;
  20. Inter-mountain Peoples Education and Culture in Thailand Association;
  21. Cordillera Peoples Alliance, Philippines;
  22. Jaringan Orang Asal se-Malaysia, Malaysia;
  23. Building Initiative in Indigenous Heritage, Malaysia;
  24. Borneo Resource Institute, Malaysia;
  25. JOANGOhutan, Malaysia
  26. Forest Peoples Programme, UK

Rabu, 06 Oktober 2010

PENEMBAKAN ANGGOTA PETAPA DI WAMENA

0 komentar
KRONOLOGIS PENEMBAKAN ANGGOTA PETAPA DI WAMENA
OLEH APARAT KEPOLISIAN KP3 UDARA WAMENA
4 SEPTEMBER 2010

Kronolog: Dominikus Surabut (Sekretaris Dewan Adat Balim La Pago)

Nama Peristiwa: Polisi Menembak Penjaga Tanah Papua (PETAPA) Dewan Adat Balim
Hari/Tgl : Senin, 4 Oktober 2010
Jam : 08.00 WIT
Lokasi : KP3 Udara/ Bandar Udara Wamena
Pelaku : Polres Jayawijaya, Kesatuan Polisi Pengamanan Pelabuhan (KP3) Udara Wamena
Korban : Masyarakat Adat (PETAPA) Balim (1 orang meninggal Dunia, 2 orang luka-luka dan 4 orang di tahan Polres wamena)
Motif : Mencurigai kegiatan Separatis (ada bawa bendera Bintang Kejora dan Senjata Api). Dalam karton berisi Topi PETAPA

Penjaga Tanah Papua (Petapa) adalah salah satu badan kerja yang ada di Dewan Adat Papua yang mempunyai tugas sebagai Polisi Adat Papua menjaga, mengamankan dan mengayomi seluruh manusia, alam dan makluk ciptaan lain yang ada di Tanah Papua. PETAPA  mempunyai jaringan di semua Dewan Adat Wilayah, Dewan Adat Daerah, Dewan Adat Suku dan Dewan Adat Sub-Suku sampai Tingkat Klen.