Atas nama WPNCL saya ucapkan SELAMAT MERAYAKAN HARI LAHIRNYA BINTANG KEJORA DAN ATRIBUT NASIONAL LAINNYA. Saya berharap agar apakah perorangan atau secara komunitas hari bersejarah ini dirayakan dengan aman. Hindarkanlah hal-hal yang bisa mengundang konflik dan kekerasan. Yang penting bangsa kita ingatkan dunia Internasional bahwa pada tanggal 1 Desember 1961 Pemerintah Kolonial Belanda menyetujui penggunaan lambang-lambang Nasional ini termasuk, Bendera Bintang Kejora, lagu nasional Hai Tanahku Papua, nama Bangsa Papua, nama Tanah Papua dan Court of Arms, Mambruk. West Papua sejak itu berada dalam 10 tahun agenda Dekolonisasi yang akan berakhir dengan Kemerdekaan penuh pada tahun 1970. Mulai dari hari bersejarah itu dan seterusnya Bintang Kejora diberikan kehormatan yang sama dengan bendera negeri Belanda dan dikibarkan berdampingan. Kedua lagu nasional dari kedua bangsa itupun dinyanyikan sewaktu bendera-bendera ini dinaikkan pada upacara-upacara resmi. Semua ini terhenti karena New York Agreement. Selama masa perjuangan sampai hari ini dan seterusnya, Bendera Bintang Kejora dilihat dan dinilai oleh semua sebagai simbol jati diri Bangsa Papua, simbol perlawanan terhadap Kolonial Indonesia, simbol Kemerdekaan yang berarti Bangsa Papua memenuhi semua atribut kebangsaan dan Kenegaraan hanya belum ada kedaulatandan teristimewa lambang Persatuan Nasional dengan semboyan, ONE PEOPLE ONE SOUL (Satu Bangsa Satu Jiwa). Telah banyak Anak-anak Papua yang membela Bintang Kejora sampai napasnya yang terakhir, telah banyak yang masuk keluar penjara karna Bintang Kejora. Semuanya kita harus ingat pada hari bersejarah ini. Di berbagai tempat di semua benua, baik warga Papua maupun simpatisan, hari ini diingatkan juga. Di Sydney Australia, Bintang Kejora akan dikibarkan pada 3 Balai Kota dari Local Government Council, Marrickville, Petershum dan Leichart. Bendera dari NSW State akan diturunkan dan diganti dengan Bintang Kejora. Tahun lalu (2009) dan tahun 2008 dimana saya turut menggerek bendera sama-sama dengan Major/Wali kota, Bintang Kejora dibiarkan berkibar satu hari. Dalam statement Wali Kota menyatakan bahwa sebagai tetangga dari Tanah dan Bangsa Papua, aksi ini kami ambil untuk menghormati Perjuangan mereka melawan penindasan dan ketidakadilan.
Kita semua doakan Perlindungan Tuhan pada hari bersejarah ini,
SYUKUR BAGIMU TUHAN
Rex Rumakiek (Sekretaris Jendral)